Laporan Akhir (Percobaan 1)



1. Jurnal [kembali]




2. Alat dan Bahan [kembali]

  • Sumber Tegangan
  • Resistor
  • Op-Amp
  • Ground
  • DC Voltmeter
  • Osiloskop

3. Rangkaian Simulasi [kembali]





4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

Rangkaian penjumlah non-inverting memiliki penguatan tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian   penjumlah non-inverting nilai resistor input sebaiknya bernilai sama persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan sinyal yang diberikan ke rangkaian.

Penguat Tak-Membalik (Non-Inverting Amplifier) merupakan penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Rangkain penguat tak-membalik ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan dari rangkaian penguat tak-membalik (non-inverting amplifier) berharga sangat tinggi dengan nilai impedansi sekitar 100 M Ohm.

5. Video Rangkaian [kembali]


6. Analisa [kembali]

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian inverting!

Jawab:

Pada rangkaian inverting masuk ke op-amp melalui kaki inverting. Sesuai dengan karakteristik op-amp ideal dimana impedansi pada kaki input sangat besar dan impedansi output sangat kecil. Karena impedansi input di kaki invering sangat besar, maka arus yang masuk ke op-amp lebih memilih masuk ke rangkaian feedback yaitu ke Rf. Jadi arus dari sumber tegangan akan melalui Rin kemudian menuju Rf. Karena hal ini, maka terjadi open loop, dimana Rin dan R2 menjadi terhubung secara seri. Dengan menggunakan analisa node pada rangkaian open loop terhadap Rin dan Rf maka kita dapat meperoleh besarnya penguatan yang terjadi pada op-amp.

 2. Apa pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian inverting!

Jawab:

Sesuai dengan rumus pada rangkaian inverting :

Karena rangkaian inverting adalah rangkaian penguat tegangan dengan membalikkan sinyal. Jika Vin berpolaritas positif, maka nilai Vout nya akan berpolaritas negatif, begitu juga sebaliknya. Artinya pada rangkaian inverting, polaritas Vout akan selalu berkebalikan dengan polaritas Vin, juga dengan penguatan sinyal yang bergantung pada hambatan feedback (Rf) dan hambatan inputnya (Ri)..

 3. Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan –V saturasi pada tegangan output yang dihasilkan?

Jawab:

Pengaruh +V saturasi dan –V saturasi adalah sebagai nilai batasan maksimum bagi Vout yang dihasilkan. Jadi jika nilai Voutnya yang dihasilkan melebih nilai V saturasi, maka nilai Voutnya akan dipotong sesuai dengan batas maksimal yang telah ditentukan oleh V saturasi nya, baik itu +V saturasi maupun –V saturasi. Dapat dilihat di tabel pada jurnal, nilai Vout yang dihasilkan tidak ada yang melebihi batas nilai V saturasinya, yaitu +Vsat = 12V dan –Vsat = -12V

 4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian inverting?

Jawab:

Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. Sehingga diperoleh rumus :

dimana i_ = 0, maka

Substitusi persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1) sehingga diperoleh

Tanda (-) negatif menunjukkan terjadi pembalikan pada keluarannya atau memiliki beda fasa sebesar 1800 dengan masukannya.

Dimana:

+Vsat   : Nilai batasan maksimum bagi Vout dimana nilainya mendekati tegangan +VCC

-Vsat    : Nilai batasan minimum bagi Vout dimana nilainya mendekati tegangan +VEE

+Vmax : Keadaan dimana nilai Tegangan keluaran telah mencapai keadaan pada tegangan  saturasi(+Vsat) dan          tegangan input berada pada nilai yang maksimal

-Vmax : Keadaan dimana nilai tegangan keluaran telah mencapai keadaan pada tegangan  saturasi(-Vsat) dan tegangan input berada pada nilai minimum .

7. Link Download [kembali]

Download Video Rangkaian klik disini

Download Simulasi Rangkaian klik disini

Download Html klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar